Minggu, 10 April 2011

Waspadai Kanker Leher Rahim


Kanker leher rahim (kanker servik) merupakan pembunuh perempuan terbanyak di dunia. Beragam sosialisasi tentang penyakit ini kerap dihelat. Namuan angka kematian atau jumlah penderita semakin menjadi. Ironisnya, meski menjadi pembunuh utama bagi wanita, tetapi penaganan terhadap kanker rahim belum menjadi prioritas. Kepekaan wanita yang masih kurang untuk memeriksakan rahim sejak dini, menjadi penyebab kanker leher rahim tidak dapat ditangani sejak awal sehingga berakibat fatal. Penyakit rahim ini lebih banyak menyerang wanita pada usia 40 tahun keatas. Perubahan prilaku anak muda jaman sekarang mengakibatkan kanker leher rahim juga mendera usia muda antara 20-30 tahun.
Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear. Karena sering kali kanker servik tidak menimbulkan gejala. Namun, bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks barulah muncul gejala-gejala pendarahan pada vagina yang tidak normal. Seperti, pendarahan diantara periode menstruasi yang regular, periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya dan pendarahan setelah berhubungan seksual. Rasa sakit juga akan muncul pada saat berhubungan seksual dengan pasangan. “Pemeriksaan pap Smear ataupun colopscopi yang dapat mendeteksi kanker servik pada stadium awal sangat diperlukan. Karena penyakit ini dapat diobati jika dalam stadium awal. Minimnya pengetahuan dan rasa takut kerap membuat pasien datang pada stadium akhir. Hal ini  membuat sel kanker telah menyebar sehingga sulit untuk ditanggani, ”kata dr. Wayan Kesumadana, SpOG.
Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV). HPV dapat menginfeksi semua orang, karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Mereka yang berhubungan seksual pada usia sangat muda (dibawah usia 20 tahun) serta sering berganti pasangan seksual, memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi HPV. Saat ini, kaker serviks dapat dibantu dicegah dengan pemberian vaksin yang memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV. “Prilaku seks dengan multiplel mitra seks, pemakaian bahan kimia menjadi faktor resiko terjadinya kanker servik. Agar terhindar dari kanker servik harus menjahui faktor resiko itu sendiri. Pemeriksaan sejak dini kandungan akan mencegah tumbuhnya kanker leher rahim,” jelas dr. Kesumadana.  
Kanker leher rahim pada dasarnya 100% dapat diatasi  jika terdeteksi sejak dini.  Tapi kebanyakan pasien datang sudah masuk ke stadium lanjut. Karena kanker servik stadium dini tidak kelihatan gejala penyakitnya, maka tidak banyak yang menyadari jika rahimnya terinfeksi. Penyebab dari penyakit para wanita ini selain disebabkan virus human paviloma, juga karena  pemakaian bahan kimia, radiology dan biologi agent. Atau dapat disebabkan karena operasi Caesar, keguguran, kelahiran yang susah atau waktu kelahiran diperpanjang dapat merusak vagina. Pemberian gurah juga dapat memicu.
Pemeriksaan Pap Smear dapat dilakukan 10 hari setelah haid serta saat melakukan Pap Smear 24 jam tidak boleh berhubungan terlebih dahulu.  “Harapan hidup untuk penderita tingkat satu mencapai 75%, tingkat dua 50%, untuk tingkat tiga 30% dan 7% untuk stadium akut. Jika terdeteksi sejak awal ada gangguan di dalam vagina ataupun rahim  maka harapan hidup lima tahun dapat 100% dicapai,” tutur Direktur RS Kasih Ibu ini.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar