Minggu, 10 April 2011

Sindrom Stevenn Johnson

Kesehatan mahal harganya. Ungkapan itu memang benar, jika kita sakit maka biaya yang dikeluarkan untuk berobat sangat besar. Tidak hanya kita saja yang sakit, tapi orang disekitar kita juga ikut menderita karenanya. Jika kita sakit pun tidak boleh mengkonsumsi obat sembarangan, yang bebas dijual di pasaran. Harus diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan obat yang aman. Kalau ada alergi pada obat tertentu, ada baiknya jika memberitahu dokter, agar dipilihkan jenis obat yang tidak menimbulkan alergi bila dikonsumsi.
Alergi sebenarnya adalah respon tubuh untuk menanggapi suatu keadaan yang terjadi dalam tubuh, yang biasanya terkena paparan allergen atau zat toksik yang mengganggu keseimbangan system imun tubuh kita. Efek alergi ini yang paling memberikan respon adalah kulit. Karena kulit adalah bagian yang paling nampak dari tubuh kita. Gejala pada kulit bermacam-macam variasi bentuknya, dari yang berupa bintik-bintik kecil kemerahan sampai kulit melepuh seperti luka bakar. Penyakit yang ditimbulkan oleh alergi obat ada bermacam-macam seperti gatal-gatal dikulit yang kadang juga berisi cairan, bibir dan mata kemerahan dan bias meleuas keseluruh tubuh. Alergi pada obat tidak sama pada semua orang, tergantung pada kekebalan tubuh masing-masing. Reaksi ini dapat disebabkan oleh obat seperti aspirin, indometacin, penicillin, penggunaan antibiotika, penurun panas, anti kejang, obat penyakit jiwa dan jamu.
Menurut Dr. Laksmi Duarsa,Sp.KK, gejala tersebut diatas dapat digolongkan pada Sindrom Steven Johnson. Sindrom tersebut merupakan sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir mata dan selaput lendir mulut. Karenanya bisa menyebabkan komplikasi berupa radang kornea (keratitis), menyerang bagian dalam bola mata bahkan sampai berakibat kebutaan. Selain itu, bisa juga menyebabkan hepatitis, nephritis (radang ginjal), perdarahan salura cerna, arthritis (radang sendi) dan pneumonia. “Jika terlambat penanganannya, pasien akan mengalami kematian. Karena banyak kehilangan cairan dan gangguan keseimbangan elektrolit,”ungkap ibu tiga anak ini.
Gejala awal Sindrom Steven Johnson memang sulit dibedakan dengan gejala sakit radang tenggorokan seperti biasa. Seperti demam tinggi, nyeri kepala, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan pernafasan serta perasaan malas. Kemudian disertai degan timbulnya trias kelainan pada kulit, selaput lender dan mata. Jika timbul alergi dan perasaan tidak enak setelah mengkonsumsi obat-obatan tertentu, segera periksakan lagi ke dokter. Agar penanganannya lebih dini sehingga tidak menimbulkan keparahan lebih lanjut. Setelah alergi dapat diobati dan dinyatakan sembuh, harus lebih dijaga konsumsi obat-obatannya. “Meskipun sudah sembuh, kulit akan tetap berwarna cokelat kehitaman. Tetapi masih bisa diterapi dengan penanganan secara kosmetik,”pungkas istri dari dr. Yoga Bharata, Sp.BKBD ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar