Minggu, 10 April 2011

Tak Perlu Puasa Demi Dapatkan Tubuh Ramping

Penampilan menarik menjadi hal yang utama bagi sebagian orang terlebih bagi mereka yang bekerja dengan bertemu banyak orang. Segala perawatan dilakukan, keluar masuk salon kecantikan dan pusat kebugaran demi mendapatkan tubuh ramping dan menarik. Bahkan tak cukup perlakuan itu, banyak dari mereka yang berpuasa dan membatasi masuknya asupan makanan. Banyak pihak melirik peluang ini karena hampir sebagian masyarakat ingin mendapatkan bentuk tubuh juga wajah seperti artis idola mereka di layer kaca. Produsen obat pun tak henti-hentinya menggencarkan promosi obat diet dengan segudang khasiat namun masih perlu jeli melihat dampak yang ditimbulkan.
Mekanisme tubuh dalam mencerna makanan yang masuk sudah dirancang sedemikian rupa. Sehingga bagi seseorang yang ingin mendapatkan tubuh ramping tapi tidak makan berjam-jam dan membatasi asupan makanan justru merugikan tubuh. Hal ini, menurut dr. Ossyris Abubakar, M. Biomed., pakar kesehatan yang berkonsentrasi pada anti aging, puasa diluar konteks menjalankan ibadah agama sangat merugikan. Mekanisme pencernaan makanan akan bekerja dan mengosongkan lambung dalam waktu empat sampa enam jam. Jika tidak ada asupan makanan yang masuk setelah mekanisme tersebut dapat merangsang naiknya asam lambung. Maka muncullah sakit maag dan jika sudah terkena akan sulit bagi seseorang untuk lepas karena kebiasaan makan yang tidak teratur. Dan hal ini berpengaruh pula bagi otak, harusnya jika teratur makan glukosa akan teratur pula dikirim ke otak. “Nah, jika perut kosong maka glukosa tidak akan sampai ke otak. Hal ini dapat memicu kelambatan memori atau daya pikir selain itu bisa menyebabkan dehidrasi dan kurang gizi,”terang dokter Osi, sapaan akrabnya.
Diet yang sehat, lanjutnya, seharusnya bukan tidak makan sama sekali atau membatasi makanan yang masuk karena itu salah kaprah. Konsumsi makanan tetap tiga kali sehari dan diisi waktu makan camilan hanya saja perlu diperhatikan makanan yang masuk. Batasi garam, gula, karbohidrat dan minyak karena keempat hal ini yang menyebabkan mekanisme kerja lambung terganggu. Makan tetap tiga kali, porsi nasi dikurangi perbanyak sayur lauk nabati dan hewani pilihan juga wajib makan buah. Camilan yang masuk juga jangan kue kering atau snack ringan tapi pilih buah, kedelai rebus, kacang rebus atau pisang rebus. Jangan lupa dengan konsumsi air putih yang seimbang, minimal dua liter per hari. Hitungan keseimbangan diet sehat yaitu menjaga asupan seperti 50% karbohidrat, 10-15% protein seimbang (nabati dan hewani), kurang dari 30% lemak (batasi konsumsi daging merah dan goring-dorengan karena ini lemak jenuh yang jahat), perbanyak buah dan sayur tinggi serat dan minum sukup air putih. “Porsi vitamin dan mineral cukup dari buah dan sayur, tak perlu konsumsi suplemen berlebihan. Terpenting jangan lewatkan sarapan,”beber dokter yang membuka praktek di rumahnya di Jalan Seroja gang Nyuh Gading No. 9 Denpasar.
Pentingnya asupan gizi yang masuk harus disadari oleh masyarakat, makan bukan hanya mengenyangkan dan memilih yang enak tapi enak di mulut saja. Karena itu, diet tidak perlu mati-matian sampai puasa tidak makan berjam-jam kecuali memang untuk ibadah. Pada saat tidak makan tersebut ada mekanisme balas dendam dalam tubuh. Artinya setelah kita tidak makan, ada rasa lapar dan semua makanan yang ada asal kita makan dan ini memperberat kerjalambung untuk mencerna. Akibatnya asam lambung kembali naik dan banyak yang teserap akhirnya menumpuk menjadi lemak dan tersimpan pada bagian tubuh tertentu. “Selain memperhatikan asupan makan, pola istirahat dan pola olah raga teratur perlu diperhatikan. Olah raga minimal dua hari sekali selama 30 menit, lebih baik olah raga seperti renang, senam lantai atau bersepeda,”pungkas ibu dua anak ini menutup wawancara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar