Minggu, 10 April 2011

Fungsi Keramik Bagi Kesehatan

Kini banyak dijumpai produk kesehatan yang berbahan dasar keramik. Hal ini karena kramik merupakan media yang sangat fleksibel, selain mudah dibentuk juga dapat berfungsi sebagai media kesehatan tubuh manusia.  Meski belum ada literature dan eksperimen yang berkemabang dalam menguji fungsi keramik sebagai mediator untuk kesehatan, namun telah banyak anggapan jika keramik dapat digunakan untuk kesehatan.
I Gusti A. Suradharmika, ST, Kepala UPT-PSTKP Bali yang merupakan anak perusahaan dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) di Jl. By Pass Ngurah Rai, Tanah Kilap, Suwung kauh, Denpasar, Bali, mengatakan jika kandungan keramik yang beragam memiliki fungsi untuk kesehatan. Melalui penelitihan dan pengembangan yang dilakukannya, ditemukan jika keramik memiliki hubungan dengan kesehatan. Salah satu sifat keramik yang forus atau memiliki lubang-lubang yang elastis dapat digunakan sebagai penyaring air yang kotor.  Air yang kotor seperti halnya di daerah tertinggal bisa bersih dan jernih berkat keramik. Bagi keramik yang modern, dapat digunakan sebagai inflantasi tulang buatan yang nantinya dapat dipakai ditubuh manusia sebagai penganti tulang yang retak atau hilang. Selain itu juga dapat digunakan sebagai membran untuk cuci darah. ”Selama ini, melalui penelitian yang dilakukan oleh rekan-rekan kami dipusat telah menemukan adanya fungsi lain dari keramik. Selain sebagai alat untuk membuat souvenir, keramik juga dapat digunakan untuk kesehatan. Keramik yang modern memiliki kemampuan untuk membran cuci darah dan sebagai inflantasi tulang buatan bagi tulang manusia. Namun saat ini memang uji inflantasi tulang buatan tersebut masih diujikan pada tulang tikus, yang memiliki struktur tulang hampir sama dengan manusia,” katanya.
Sementara hubungan keramik sebagai mediator gelombang elektromagnetik, Suradharmika mengkatakan masih belum dapat dipastikan secara ilmiah. Pengaruh keramik dalam mengantar gelombang elektromaknetik untuk kesehatan cukup kecil. Sebab kandungan didalam keramik  banyak didominasi oleh unsur besi, kalium, silikan, magnesium dan aluminium. Yang dalam 2 kali pembakaran, unsur organik telah mati dan menjadi unsur anorganik. ”Dalam kaitan keramik dengan kesehatan, penelitian yang kami lakukan belum sampai pada keramik sebagai media pengantar gelombang elektromagnetik. Dikarenakan dalam suhu 1250 molekul keramik yang organic berubah menjadi anorganik,” jelasnya. (nit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar