Minggu, 10 April 2011

POTADS Bali Terus Berupaya Menjadi Sahabat Terbaik

KEHADIRAN anak dalam keluarga menjadi dambaan setiap pasangan yang baru menikah. Menunggu munculnya tanda-tanda perubahan fisik karena ada makhluk sedang bertumbuh di rahim menjadi sesuatu yang sangat diamati. Terkadang kekecewaan didapati saat tanda-tanda itu belum muncul tapi akan jadi kebahagiaan jika ternyata ada awal kehidupan telah bersemi. 
Dianugerahi anak adalah kebahagiaan yang tak terhingga terlebih bagi seorang ibu yang berjuang dan berusaha memberikan yang terbaik untuk jabang bayi. Lantas, bagaimana jika buah hati yang didambakan sudah hadir namun tidak sesuai yang kita inginkan. Penerus keturunan yang ditunggu terlahir dengan keistimewaan yang lebih dari bayi pada umumnya. Dengan predikat cacat, idiot, gangguan mental dan masih banyak lagi yang disandangkan orang kebanyakan pada bayi tak berdosa itu. Namun Tuhan tentu mempunyai rahasia dengan memberikan anak istimewa kepada kita.

Menghadapi kelahiran anak tidak normal dengan kelainan tertentu baik fisik maupun genetiknya perlu dukungan dari banyak pihak. Karena hal itulah, menurut Sophia Buksh (35), salah satu penggagaas berdirinya POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome) Bali dibutuhkan pendampingan pihak-pihak yang peduli pada pertumbuhan anak-anak istimewa tersebut.

Ingin Berbagi
Lembaga swadaya yang menjadi wadah berkumpulnya orangtua yang memiliki ADS (Anak Down Syndrome) ini lebih dulu muncul di Jakarta, atas prakarsa Noni Fadhilah (40) dan mulai berjalan sejak Mei 2000. Wadah ini dibangunnya lebih untuk kesadaran ingin berbagi dengan orangtua yang mempunyai anak DS. Karena Noni sendiri merupakan orangtua dengan anak ADS yang bernama Zeina Nabila (19) dan kini POTADS sudah memiliki cabang di Surabaya dan Medan. Tentu saja munculnya cabang adalah karena prakarsa kepedulian orang tua dengan ADS untuk bisa membagikan informasi dan dukungan kepada orangtua lain.

Serupa dengan POTADS Bali, mungkin tak banyak masyarakat di Bali khususnya Denpasar yang menyadari adanya komunitas ini. Kesadaran yang muncul karena Pia, sapaan akrab Sophia Buksh, mencari komunitas atau yayasan yang memberikan dukungan pada orangtua dengan ADS. Ibu dari Alysha (9) dan Tristan (7) yang lama menetap di Sydney Australia ini merasa membutuhkan dukungan baik untuk terapi, dokter spesialis hingga sekolah untuk Alysha yang sejak lahir diketahui DS.

Awalnya, lanjut istri dari Roger (51) ini hanya menemukan komunitas untuk ADS di Jakarta, lalu disarankan untuk membentuk komunitas yang sama di Bali dan tentu saja pasti ada juga orangtua dengan ADS. Terbukti, belum lama Pia pindah ke Bali langsung bertemu dengan Eveelen, Rinda dan Arie yang ketiga ibu ini juga punya putra putri dengan ADS. Keempat ibu hebat ini lalu mendukung penuh berkembangnya POTADS dan kini sudah ada 15 orang yang bergabung.

Terus Dikibarkan
POTADS Bali sudah berjalan satu tahun lebih, namun untuk perizinan mengesahkan menjadi cabang POTADS Jakarta sedang diusahakan. Tapi semangat menyebarkan informasi tentang keberadaan support DS terus dikibarkan, baik melalui pertemuan kecil untuk berbagi informasi dan perkembangan terapi hingga pengobatan terbaru. Maupun melalui pertemuan besar atau family gathering yang belum lama ini diadakan bertepatan dengan memperingati Hari Down Syndrom Sedunia pada 20 Maret 2011.

Acara yang melibatkan seluruh anggota keluarga POTADS Bali ini melibatkan juga Minikino yang memutarkan film pendek tentang ADS dan sharing bersama fisioterapist. “Pemutaran film yang sangat menggugah semangat orang tua untuk terus mendampingi ADS hingga mereka mandiri. Dan acara ini juga terjadi interaksi antara orangtua dan anak. Sedangkan diskusi kecil bersama fisioterapist tentang kendala yang dialami orangtua dengan ADS terutama masalah kelemahan tonus otot yang pada akhirnya mengakibatkan gangguan perkembangan motorik kasar. Semua orang tua yang bergabung di POTADS Bali merasa tidak sendiri lagi,” terang Pia.

Menurut Pia, tujuan dari kami melebarkan sayap informasi kepada masyarakat keseluruhan khususnya orangtua dengan ADS adalah untuk mengubah pemikiran tentang ADS bukan merupakan kutukan atau karma buruk. Tetapi bahwa anak yang dianugerahkan adalah titipan yang harus dijaga dan diperhatikan dengan baik. Bahwa saat ini orangtua dengan ADS masih banyak yang tidak menerima bahwa anak mereka berbeda dengan anak kebanyakan. Tak jarang anak-anak ini ditelantarkan begitu saja tanpa kasih sayang, terapi dan pengobatan yang sesuai. Padahal, sebut Pia, jika anak ini diberikan kesempatan memperoleh kesehatan dan pendidikan yang baik pasti akan bisa seperti anak-anak normal lainnya.

Masih Banyak Malu
Perjalanan panjang POTADS Bali mendata orangtua dan membantu orangtua dengan ADS untuk bersama-sama saling men-support kurang banyak mendapat perhatian publik. Masih banyak orangtua yang malu dipublikasi jika memiliki anak dengan DS padahal sebagian besar ADS membutuhkan bantuan baik biaya untuk operasi karena ADS memiliki penyakit bawaan seperti jantung bocor dan gangguan pernafasan.

Namun, ditegaskan Pia, POTADS Bali bukan penyalur therapist atau sekolah yang menerima ADS tapi hanyalah sebagai wadah untuk saling mensupport dan saling berbagi informasi saja. Jika ada orangtua dengan ADS memerlukan informasi tempat-tempat terapi, dokter spesialis maupun segala hal yang berhubungan dengan ADS, bisa menghubungi salah satu dari empat ibu hebat pendukung terbentuknya POTADS Bali.

Bersama Sophia Buksh (ketua), Eveleen (public relation), Rinda (bendahara) dan Arie (sekretaris) mengibarkan bendera support group untuk ADS. Banyak program yang dirancang untuk perkembangan informasi bagi orangtua belum terlaksana dengan baik. Karena selain sebagai ibu, mereka adalah wanita bekerja namun tetap memberikan banyak waktunya kepada sang buah hati. Seperti Rinda yang konsisten sekali dengan setiap detail pertumbuhan sang buah hati, Naomi (14 bulan) perhatian dari asupan makanan, terapi motorik kasar hingga terapi wicara intens dilakukannya.

“Semua orangtua ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Meskipun mereka terlahir istimewa tetap harus mendapatkan kasih sayang penuh. Sejak kecil diberikan pelatihan dan semua terapi, tak hanya yang berpunya yang dapat memberikannya tetapi terapi dari ibu maupun orang-orang terdekat ADS sangat membantu perkembangannya,” tegas ibu dari Arya dan Naomi ini turut diamini Pia. 

POTADS Bali
Ketua  :  Sophia Buksh (081236775603)
Sekretaris :  Arie (087777799689)
Bendahara  :  Rinda (08179716836)
Public Relation  : Eveleen (081558109229)
----------------

1 komentar:

  1. POTADS Bali sudah maju ya. Kami di Jogja juga ingin membentuk POTADS Jogja, namun sejauh ini belum maksimal, baru ada 5 anggota saja. Semoga ke depan lebih banyak lagi yang bergabung :)

    http://sarahalya.wordpress.com

    BalasHapus