Minggu, 10 April 2011

Loloh Daun CemCem, Pelepas Dahaga


Keanekaragaman hayati di muka bumi ini memberikan banyak kemudahan bagi umat manusia. Ketersediaanya berlimpah di alam seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama. Kita mengenal yang namanya tanaman herbal, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang memiliki khasiat obat. Banyak kita jumpai disekitar kita seperti daun kayu manis, daun jintan, daun kemangi, daun dadap yang hanya dengan cara menumbuk atau merebus langsung bisa dimanfaatkan. Terlebih di Negara tropis seperti Indonesia, tentu menyimpan banyak tanaman herbal yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat keluarga (toga).
Di Bali sendiri masih banyak tersimpan tanaman herbal dan masih banyak pula masyarakat yang menggunakannya sebagai obat. Seperti halnya di Desa Blongbang Bangli Bali, ada jenis tanaman Cemcem yang dimanfaatkan daunnya sebagai loloh (jamu). Pohon yang mirip dengan pohon kedondong tapi tak berbuah ini dimanfaatkan daunnya untuk diminum sebagai pencegah penyakit dalam. Menurut Jero Pitarsi (43th), yang sudah sejak tiga tahun lalu berjualan loloh cemcem, rasa asli daun ini adalah sangat masam. Hampir tidak bisa dirasakan oleh masyarakat awam sehingga untuk menetralkan rasa ditambahkan sedikit garam. Namun, pintarnya Jero Pitarsi melihat peluang pasar sehingga loloh cemcem ini dijualnya dengan menambahkan air dan sedikit daging kelapa muda. Tak ketinggalan pula cabai dan terasi bakar yang sudah dihaluskan atau bisa disebut rujak cemcem.
Kebiasaan masyarakat Bangli mengkonsumsi loloh cemcem tak lepas dari keberadaan tanaman herbal ini sangat banyak.”Tanpa menanam, kita bisa mengambilnya di kebun karena tanaman ini biasa tumbuh liar. Hanya dipetik daunnya tak terlalu banyak, besok bisa tumbuh lagi,”ungkap Jero Pitarsi bersemangat. Hal ini turut membantu perekonomian ibu-ibu disekitar rumah Jero Pitarsi karena permintaan loloh cemcem sudah banyak sehingga membutuhkan daun cemcem dalam jumlah banyak. Terlebih, loloh ini sudah dijual hingga Gianyar dan juga Denpasar sehingga sudah banyak masyarakat di luar Bangli menjadikan loloh cemcem ini sebagai minuman favorit. Rasanya yang manis, asam dan pedas membuat segar tenggorokan apalagi jika diminum dalam keadaan dingin.
Cara pembuatannya pun sangat mudah, ungkap Jero Pitarsi, daun cemcem dicuci bersih kemudian diremas atau dihaluskan dan ditambahkan air hangat sesuai kebutuhan. Jika ingin rasa asli cukup ditambahkan garam tapi jika ingin membuat rujak bisa ditambahkan terasi dan cabai. Meskipun rasa asam yang kuat, tapi jika meminum loloh ini penderita maag tak perlu takut yang penting sudah makan. Menurut Jero Pitarsi, loloh daun cemcem ini dapat membantu menurunkan tensi, melancarkan pencernaan juga baik untuk ibu menyusui.” Setiap hari Minggu selalu membuka stand di taman wisata Kertalangu. Selain dijual sendiri dan memenuhi pesanan kadang juga iku meramaikan pameran,”pungkas Jero Pitarsi.

1 komentar:

  1. Hallooo.. boleh tau ya lokasi ibu Pitarsi itu dmn ?
    saya butuh data data untuk skripsi.

    BalasHapus