Selasa, 09 November 2010

Metode Yophytta Materna Antar Ibu Hamil Nyaman Bersalin

Sebuah metode baru dalam membantu melancarkan persalinan bagi para ibu hamil terus dikampanyekan dengan menggabungkan gerakan gerakan senam yoga, pilates, hypnoteraphy dan tai-chi yang dikenal dengan metode yophitta materna.  Senam Yophytta dapat menggabungkan latihan fisik, mental dan spritual agar mendapatkan energi positif dan meningkatkan ikatan ibu dan bayi. Dengan melakukan senam Yophytta, kemampuan berpikir positif meningkat, kestabilan emosi terjaga, stress hilang, serta mengurangi keluhan selama hamil (seperti sakit pinggang, nyeri sendi, dan morning sickness). Dari segi fisik, senam ini dapat memperkuat elastisitas otot dasar panggul dan dinding perut yang berperan pada kehamilan dan persalinan.
Dijelaskan Arsaningsih, pencipta senam Yophytta Materna, senam bagi para ibu hamil tersebut merupakan perpaduan gerakan harmonis dari yoga, pilates, hypnoteraphy dan tai-chi dilakukan secara aman dan santai. "Semua gerakan dilakukan merupakan sistem kesehatan yang bersifat holistik baik jiwa, pikiran dan tubuh dilakukan dengan sistem gerak yang halus tidak menghentak dan paduan pernafasan yang harmonis," lanjutnya.
Teknik gerakan senam ini merupakan perpaduan gerak dari kebijakan kuno dan modern yang memberikan kontrol penuh pada tubuh, pikiran dan jiwa yang dilakukan dengan gerak mengatur nafas. Energi positif yang terhirup akan disimpan dalam tubuh, sedangkan energi negatif dikeluarkan melalui nafas yang dibuang. Penyerapan energi positif ini merupakan tahap pertama dalam senam Yophytta, yaitu tahap relaksasi. Dengan menggunakan metode ini diharapkan para ibu hamil bisa lebih fokus energinya dalam menghadapi persalinanannya. "Senam ini bisa diikuti oleh ibu hamil setelah usia kandungannya diatas lima bulan. Jika ibu hamil dengan keluhan baik berat maupun ringan dapat mengikuti senam ini tapi dengan pendampingan khusus," jelas istri dari dr. Dewa Ketut Arika SpOG.
Tak hanya pengaturan nafas yang ditekankan dalam latihan senam Yophytta, ibu hamil diajarkan juga posisi duduk yang benar, cara bangun tidur, saat mengangkat tubuh dari posisi duduk di lantai, seringkali ada gerakan menyentak yang sebenarnya berbahaya. Saat berdiri atau duduk harus melibatkan kedua tangan untuk menumpu badan. Dengan menguasai teknik ini, tentu dapat menghindarkan diri dari cidera otot saat kehamilan. Ada juga gerakan kucing yaitu mengajarkan gerakan pada ibu hamil saat harus mengejan nanti. Gerakan kupu-kupu yang melatih perineum (daerah antara kedua belah paha) dan bertujuan untuk merelaksasikan daerah panggul.
Sementara menurut dr IB Putra Adnyana SpOG (K), mengingatkan agar para ibu hamil perlu mengkonsumsi gizi yang baik, tepat dan seimbang. Terlebih bagi para ibu hamil dengan risiko tinggi perlu mendapat pemantauan sejak dini. "Mereka yang memiliki kehamilan risiko tinggi harus dipantau karena sejak proses hamil kelahiran hingga nifasya berpotensi tidak berjalan normal," katanya mengingatkan.
Sehingga harus dilakukan deteksi dini dengan screening, pengobatan dan rehabilitasi, sehingga bisa lenih nyaman. "Dengan memeriksakan dan mendeteksi sejak dini serta mengikuti metode senam Yophytta ini diharapkan prpses kehamilan itu menjadi sesuatu yang menyenangkan bukan menakutkan," ucapnya.
Mereka yang masuk kategori memiliki risiko kehamilan seperti kelahiran pertama, hamil sebelum usia 14 tahun, kehamilan diatas usai 35 tahun hingga kehamilan dalam jarak kurang dari 2 tahun. Untuk itu mereka diharapkan bisa melakukan deteksi dini dengan memeriksakan ke dokter kandungan minimal 3 kali dalam kehamilannya. Selain itu juga menjaga nutrisi dan zat makanan yang cukup dan lebih baiknya mengikuti senam dengan metode tersebut.
Kini senam Yophytta sudah menjadi fasilitas wajib bagi rumah sakit khususnya rumah sakit ibu dan anak di seantero Denpasar. Sehingga lebih memudahkan ibu hamil untuk mengikuti senam ini dan didukung pula dengan tenaga bidan terlatih yang sudah mendapatkan pelatihan senam Yophytta.